Selamat Datang

Desa Cikelat merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Cikupa dan telah berdiri sejak masa kolonial. Pada mulanya, kawasan ini masih berupa hutan belantara yang belum banyak tersentuh oleh pemukiman. Seiring dengan datangnya para peladang dan petani dari daerah sekitar, wilayah ini perlahan-lahan mulai dibuka dan dihuni. Aktivitas pertanian menjadi tumpuan utama kehidupan masyarakat sejak awal terbentuknya desa ini. Nama "Cikelat" sendiri memiliki latar belakang unik. Kata “Ci” dalam bahasa Sunda berarti air, sedangkan “kelat” merujuk pada rasa getir atau pahit. Nama ini konon diambil dari karakteristik sungai yang mengalir di wilayah tersebut, yang airnya memiliki rasa getir akibat endapan mineral alami di dasarnya. Sungai tersebut menjadi sumber kehidupan utama masyarakat di masa lampau, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun pertanian. Pada masa penjajahan Belanda, Desa Cikelat menjadi salah satu tempat persembunyian para pejuang lokal karena letaknya yang tersembunyi dan dikelilingi oleh hutan. Setelah kemerdekaan, desa ini mulai berkembang pesat. Pemerintah desa bersama warga bahu-membahu membangun berbagai fasilitas seperti jalan, sekolah, dan tempat ibadah. Gotong royong menjadi nilai utama yang terus dilestarikan hingga kini. Kini, Desa Cikelat tumbuh menjadi desa yang aktif dan dinamis. Meskipun masih kental dengan nuansa pedesaan, desa ini terus berbenah menuju pembangunan yang lebih maju. Warisan sejarah dan budaya lokal tetap dijaga, selaras dengan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan, pertanian modern, dan program pemberdayaan lainnya.